Ahmad Dhani Ungkap 4 Konglomerat Yang Jadi Beking Ahok

Musisi Ahmad Dhani yang berniat meramaikan bursa calon gubernur DKI Jakarta menuding cagub petahana Basuki T Purnama (Ahok) dibekingi konglomerat. Dia menyebut ada kelompok tertentu yang berada di belakang Ahok sehingga Gubernur DKI Jakarta itu kuat secara politis.

Ahmad Dhani Ungkap 4 Konglomerat Yang Jadi Beking Ahok


"Secara teknis, tidak ada yang bisa mengalahkan Ahok. Bukan Ahoknya yang kuat. Tapi di belakangnya yang kuat," ujar Dhani kepada wartawan di rumahnya di Jalan Pinang Emas III, Pondok Indah, Jakarta Selatan, Senin (21/3/2016).

"Ahok itu kan anak baru di Jakarta. Kenapa dia bisa berlagak berani, karena ada beking. Jangan sombong, karena saya sudah kenal beberapa konglomerat tersebut lebih dahulu," lanjut dia.

Menurutnya, ada banyak konglomerat yang mendukung Basuki Tjahaja Purnama dalam pilgub tahun depan. Dhani menghitung, saat ini ada empat orang konglomerat yang sudah mendukungnya. Namun, ia tak mau menyebutkan siapa saja konglomerat tersebut.

"Nama konglomerat yang saya tahu itu ada 4. Satu (orang konglomerat) saja sudah super sekali. Apalagi empat?" ujar pentolan band Dewa 19 ini.

Dhani sempat memberikan petunjuk tentang salah satu konglomerat yang dimaksudkannya. Yaitu seseorang yang didatangi oleh Ahok ketika Hari Raya Imlek lalu. Sebab, menurutnya, dalam pemahaman orang Tiongkok, orang yang didatangi pada saat Imlek adalah orang yang paling penting. Atas dukungan para konglomerat ini, Dhani menganggap bahwa Ahok tidak sepenuhnya independen.

"Ahok mendukung konglomerat, bukan rakyat melarat," ucapnya.

Ketika ditanya mengenai sikapnya yang sangat anti Ahok, Dhani mengatakan bahwa dirinya menunjukan hal tersebut kepada para pendukung Ahok. Sebab, menurutnya pendukung Ahok apolitis atau tidak paham politik. Selain itu, ia juga bermaksud menentang kepentingan asing yang ada di belakang Ahok.

"Indonesia ini di titik krusial. Indonesia ini sangat genting. Ada asing yang berusaha ambil alih. Konglomerat itu ada kaitannya dengan asing. Mengutip Cak Nun, kita ini ditakutkan akan jadi RRC cabang Indonesia. Nenek moyang kita ini sudah marah-marah. Kenapa Indonesia mau didikte orang asing?" tuturnya.

sumber: Detik