Meski turut mengecam tindakan pembunuhan yang dilakukan terhadap Yuyun, siswi SMP di Bengkulu, Ketua Komisi VIII DPR Saleh P Daulay berkesan menyalahkan korban yang jalan sendiri di tepi kebun hingga berlangsung penganiayaan serta pembunuhan.
“Peristiwa seperti ini terus-terusan terjadi. Bahkan semakin hari semakin memprihatinkan,” Source: nasional.rimanews.com
Menurut Wasekjen PAN ini, ada banyak hal yang butuh di perhatikan berkaitan dengan masalah kekerasan seperti terjadi pada siswa SMP nahas ini.
Pertama, ketegasan aparat penegak hukum dalam memberi sanksi berat. Ke dua, partisipasi orangtua dalam mendidik anak-anaknya supaya senantiasa berperilaku positif. Ketiga, partisipasi tokoh orang-orang serta agama dalam mengawal akhlak serta moralitas orang-orang, terutama generasi muda.
Namun beriringan dengan keprihatinannya, anggota DPR yang terhormat ini kemudian mengeluarkan sebuah pernyataan yang sangat mengejutkan semua orang, ia terkesan malah menyalahkan Yuyun, mengapa ia berjalan sendirian saat kejadian.
“Dalam kasus Bengkulu, korban betul-betul teraniaya. Tidak ada salah dan dosa. Kemungkinan yang paling salah adalah ketika korban berjalan sendirian di pinggir kebun yang sangat sepi dan membuka ruang bagi para pelaku untuk berbuat jahat,” Source: nasional.rimanews.com
Meski demikian, dia menilai kejahatan yang dijalankan beberapa pelaku sudah tak dapat ditolerir lagi. Aparat penegak hukum mesti menegakkan keadilan untuk korban serta keluarganya.
“Hukuman berat dihatapkan dapat menimbulkan efek jera bagi pelaku dan menjadi iktibar bagi orang lain untuk tidak melakukan hal yang sama,” Source: nasional.rimanews.com
Yuyun adalah siswi Sekolah Menengah Pertama Negeri 5 Padang Ulak Tanding, Kabupaten Rejang Lebong, Bengkulu yang menjadi korban kejahatan oleh 14 remaja pada awal April 2016 silam. , Yuyun terlebih dulu dilaporkan hilang mulai sejak 2 April 2016 serta lalu diketemukan telah jadi mayat pada 4 April 2016.
Badannya telah membusuk serta telah dalam keadaan yang sangat mengenaskan dengan tangan terikat tali. Yuyun mengalami kejahatan sadis oleh 14 orang yang dua orang diantaranya adalah kakak kelas Yuyun sendiri. Kontrol medis tunjukkan kondisi Yuyun sangat mengenaskan
Sejauh ini, kepolisian telah menangkap 12 pelaku. Tersisa dua orang lagi yang masih buron. Polisi menjelaskan, dua pelaku yaitu FE (18) serta SP (16), adalah kakak kelas Yuyun. Sedang 10 yang lain yaitu, DE (19), TO (19), DA (17), SU (19), BO (20), FA (19), AL (17), SU (18), ZA (23), serta ER (16), yaitu pemuda pengangguran.
Bapak anggota DPR yang terhormat, sepertinya anda semakin pintar saja dalam mengomentari sesuatu. Sepertinya uang tidak jelas yang anda makan sehari hari membuat pikiran anda semakin tidak jelas dan kemana mana. Bijakkah anda dengan komentar yang seperti ini pak?
“Peristiwa seperti ini terus-terusan terjadi. Bahkan semakin hari semakin memprihatinkan,” Source: nasional.rimanews.com
Menurut Wasekjen PAN ini, ada banyak hal yang butuh di perhatikan berkaitan dengan masalah kekerasan seperti terjadi pada siswa SMP nahas ini.
Pertama, ketegasan aparat penegak hukum dalam memberi sanksi berat. Ke dua, partisipasi orangtua dalam mendidik anak-anaknya supaya senantiasa berperilaku positif. Ketiga, partisipasi tokoh orang-orang serta agama dalam mengawal akhlak serta moralitas orang-orang, terutama generasi muda.
Namun beriringan dengan keprihatinannya, anggota DPR yang terhormat ini kemudian mengeluarkan sebuah pernyataan yang sangat mengejutkan semua orang, ia terkesan malah menyalahkan Yuyun, mengapa ia berjalan sendirian saat kejadian.
“Dalam kasus Bengkulu, korban betul-betul teraniaya. Tidak ada salah dan dosa. Kemungkinan yang paling salah adalah ketika korban berjalan sendirian di pinggir kebun yang sangat sepi dan membuka ruang bagi para pelaku untuk berbuat jahat,” Source: nasional.rimanews.com
Meski demikian, dia menilai kejahatan yang dijalankan beberapa pelaku sudah tak dapat ditolerir lagi. Aparat penegak hukum mesti menegakkan keadilan untuk korban serta keluarganya.
“Hukuman berat dihatapkan dapat menimbulkan efek jera bagi pelaku dan menjadi iktibar bagi orang lain untuk tidak melakukan hal yang sama,” Source: nasional.rimanews.com
Yuyun adalah siswi Sekolah Menengah Pertama Negeri 5 Padang Ulak Tanding, Kabupaten Rejang Lebong, Bengkulu yang menjadi korban kejahatan oleh 14 remaja pada awal April 2016 silam. , Yuyun terlebih dulu dilaporkan hilang mulai sejak 2 April 2016 serta lalu diketemukan telah jadi mayat pada 4 April 2016.
Badannya telah membusuk serta telah dalam keadaan yang sangat mengenaskan dengan tangan terikat tali. Yuyun mengalami kejahatan sadis oleh 14 orang yang dua orang diantaranya adalah kakak kelas Yuyun sendiri. Kontrol medis tunjukkan kondisi Yuyun sangat mengenaskan
Sejauh ini, kepolisian telah menangkap 12 pelaku. Tersisa dua orang lagi yang masih buron. Polisi menjelaskan, dua pelaku yaitu FE (18) serta SP (16), adalah kakak kelas Yuyun. Sedang 10 yang lain yaitu, DE (19), TO (19), DA (17), SU (19), BO (20), FA (19), AL (17), SU (18), ZA (23), serta ER (16), yaitu pemuda pengangguran.
Bapak anggota DPR yang terhormat, sepertinya anda semakin pintar saja dalam mengomentari sesuatu. Sepertinya uang tidak jelas yang anda makan sehari hari membuat pikiran anda semakin tidak jelas dan kemana mana. Bijakkah anda dengan komentar yang seperti ini pak?