Mencari pasangan hidup tak semudah membalikan telapak tangan. Sejumlah pertimbangan harus kamu pikirkan secara matang. Terutama mengenai karakter dan kebiasaan pasangan pria kamu.
Susan Krauss Whitbourne, Ph.D., seorang profesor psikolog dan sains otak, mengungkapkan lima tipe pria yang sebaiknya dihindari oleh wanita yang memiliki tujuan menikah dan membangun keluarga. Berikut uraiannya:
1. Pria yang tak percaya dengan monogami
Pasangan pria kamu mendeklarasikan bahwa dirinya tidak percaya dengan prinsip monogami, segera ambil langkah seribu dan tinggalkan. Poligami bukan hal yang mudah dipraktekkan secara adil. Sebab, bisa jadi pasangan kamu sedang mencari celah untuk selingkuh.
2. Pria usia 50 tahun dan tidak percaya komitmen
Sejumlah wanita memang memiliki ketertarikan dengan pria lanjut usia karena dianggap kebapakan dan bisa membimbing karena jauh lebih dewasa. Namun, jika si dia telah berusia 50 tahunan dan tidak pernah menikah, ini berarti dia bukan tipe pria yang bisa bertanggungjawab dalam hubungan.
Jangan pikir panjang, tinggalkan pria seperti ini.
3. Pria yang tidak menerima keseteraan jender
Tipe ini masih memiliki pikiran konservatif, di mana tugas istri adalah di dapur dan mengurus anak. kamu yang merupakan seorang wanita modern yang memiliki agenda besar dalam hidup, pastinya tidak akan cocok dengan tipe pria yang “memenjarakan” wanita untuk tidak berkembang.
4. Pria egois dan hanya mencintai diri sendiri
Hanya ada satu orang di dunia ini, yaitu dirinya sendiri. kamu dan warga dunia lainnya, tidak pernah berarti di mata pria egosentris.
Jangankan memikirkan kebahagiaan kamu, dia bahkan tidak menganggap kamu benar-benar istimewa. Dia mungkin saja berpikir, kamu harusnya bangga bisa bersama dia. Benar-benar menyebalkan.
5. Pria kekanak-kanakan
Dia selalu ingin tampak muda dan selalu ingini dilayani dalam segalam hal. kamu harus menyiapkan bajunya, makanannya, dan kebutuhan harian lainnya.
Pria tipe ini selalu ingin menang sendiri dan tidak bisa menyelesaikan masalah dengan bijak.
Dari mulai cara pakainnya, hingga pilihan teman dan aktivitas pilihan akhir pekannya. Kalau sudah begini, susah rasanya untuk melangkah lebih jauh.
Susan Krauss Whitbourne, Ph.D., seorang profesor psikolog dan sains otak, mengungkapkan lima tipe pria yang sebaiknya dihindari oleh wanita yang memiliki tujuan menikah dan membangun keluarga. Berikut uraiannya:
1. Pria yang tak percaya dengan monogami
Pasangan pria kamu mendeklarasikan bahwa dirinya tidak percaya dengan prinsip monogami, segera ambil langkah seribu dan tinggalkan. Poligami bukan hal yang mudah dipraktekkan secara adil. Sebab, bisa jadi pasangan kamu sedang mencari celah untuk selingkuh.
2. Pria usia 50 tahun dan tidak percaya komitmen
Sejumlah wanita memang memiliki ketertarikan dengan pria lanjut usia karena dianggap kebapakan dan bisa membimbing karena jauh lebih dewasa. Namun, jika si dia telah berusia 50 tahunan dan tidak pernah menikah, ini berarti dia bukan tipe pria yang bisa bertanggungjawab dalam hubungan.
Jangan pikir panjang, tinggalkan pria seperti ini.
3. Pria yang tidak menerima keseteraan jender
Tipe ini masih memiliki pikiran konservatif, di mana tugas istri adalah di dapur dan mengurus anak. kamu yang merupakan seorang wanita modern yang memiliki agenda besar dalam hidup, pastinya tidak akan cocok dengan tipe pria yang “memenjarakan” wanita untuk tidak berkembang.
4. Pria egois dan hanya mencintai diri sendiri
Hanya ada satu orang di dunia ini, yaitu dirinya sendiri. kamu dan warga dunia lainnya, tidak pernah berarti di mata pria egosentris.
Jangankan memikirkan kebahagiaan kamu, dia bahkan tidak menganggap kamu benar-benar istimewa. Dia mungkin saja berpikir, kamu harusnya bangga bisa bersama dia. Benar-benar menyebalkan.
5. Pria kekanak-kanakan
Dia selalu ingin tampak muda dan selalu ingini dilayani dalam segalam hal. kamu harus menyiapkan bajunya, makanannya, dan kebutuhan harian lainnya.
Pria tipe ini selalu ingin menang sendiri dan tidak bisa menyelesaikan masalah dengan bijak.
Dari mulai cara pakainnya, hingga pilihan teman dan aktivitas pilihan akhir pekannya. Kalau sudah begini, susah rasanya untuk melangkah lebih jauh.