Entah apa yang tersirat di pikiran Muh pria asal Sumba NTT, ini. Disaat istrinya hamil tua mengandung anaknya yang ke enam, dia malah terbakar nafsu untuk menyetubuhi putri tertuanya yang beranjak umur 15 tahun.
Pria yang sehari hari bekerja sebagai tukang gali sumur ini berusaha melakukan perbuatan asusila terhadap putri kandungnya yang berinisial S (15). Tindakan pencabulan selalu terjadi saat putrinya sedang tertidur pulas di tempat tinggal mereka di daerah Tukad Buaji, Denpasar.
Ironisnya saat tindakan itu terjadi justru kerap ketahuan oleh istrinya yang nota bene adalah ibu kandung korban. Dengan didampingi oleh Siti Sapurah dari P2TP2A Denpasar melaporkan tindakan pencabulan tersebut ke PPA Polresta Denpasar, Rabu (29/6).
Melalui Siti Sapurah, ibu korban yang dalam keadaan mengandung 7 bulan menceritakan tindakan senonoh suaminya kepada anak pertamanya. Bahkan tindakan tersebut sempat dilaporkan ke Polisi di daerah asalnya di Sumba. Karena kasusnya terjadi di Bali, disarankan untuk melaporkan ke Polresta Denpasar.
Lama berlalu, sejak dua hari kemarin kembali dipergokinya kalau suaminya meloroti celana anak pertamanya."Waktu itu saya pura-pura tidur ketika melihat suami berusaha melepas celana anak saya," ucapnya di Polresta Denpasar.
Dikatakan, ketika melihat perbuatan tersebut dia langsung menegur suaminya namun dijawab tidak melakukan apa-apa. Dalam pemeriksaan terhadap korban dan saksi selama kurang lebih 5 jam, dikatakan Siti Sapurah, bahwa korban sudah dilakukan pengambilan visum.
"Kita lakukan visum untuk melengkapi laporan,semoga baru percobaan pelecehan dan tidak terjadi apa-apa terhadap anak ini," harap wanita yang akrab disapa Ipung dengan nada cemas
Pria yang sehari hari bekerja sebagai tukang gali sumur ini berusaha melakukan perbuatan asusila terhadap putri kandungnya yang berinisial S (15). Tindakan pencabulan selalu terjadi saat putrinya sedang tertidur pulas di tempat tinggal mereka di daerah Tukad Buaji, Denpasar.
Ironisnya saat tindakan itu terjadi justru kerap ketahuan oleh istrinya yang nota bene adalah ibu kandung korban. Dengan didampingi oleh Siti Sapurah dari P2TP2A Denpasar melaporkan tindakan pencabulan tersebut ke PPA Polresta Denpasar, Rabu (29/6).
Melalui Siti Sapurah, ibu korban yang dalam keadaan mengandung 7 bulan menceritakan tindakan senonoh suaminya kepada anak pertamanya. Bahkan tindakan tersebut sempat dilaporkan ke Polisi di daerah asalnya di Sumba. Karena kasusnya terjadi di Bali, disarankan untuk melaporkan ke Polresta Denpasar.
Lama berlalu, sejak dua hari kemarin kembali dipergokinya kalau suaminya meloroti celana anak pertamanya."Waktu itu saya pura-pura tidur ketika melihat suami berusaha melepas celana anak saya," ucapnya di Polresta Denpasar.
Dikatakan, ketika melihat perbuatan tersebut dia langsung menegur suaminya namun dijawab tidak melakukan apa-apa. Dalam pemeriksaan terhadap korban dan saksi selama kurang lebih 5 jam, dikatakan Siti Sapurah, bahwa korban sudah dilakukan pengambilan visum.
"Kita lakukan visum untuk melengkapi laporan,semoga baru percobaan pelecehan dan tidak terjadi apa-apa terhadap anak ini," harap wanita yang akrab disapa Ipung dengan nada cemas