Karena dianggap semena-mena dan sok jagoan, Brigadir Tony Pamungkas seorang anggota Polda DI Yogyakarta, dihajar sampai sempoyongan oleh warga Dukuh Koplak, Kebondalem Kidul, Kecamatan Prambanan, Klaten.
Pemicunya adalah kekasaran Tony kepada petugas parkir di depan toko emas 'Semar Jawa' di daerah tersebut. Tak tanggung-tanggung, ulah oknum polisi ini berlangsung sampai tiga hari.
Menurut seorang juru parkir, Catur Yudha Setiawan (40), Tony memukul teman kerjanya, Hartanto, pada Minggu siang. Penyebabnya sepele, Hartanto meminta uang parkir kepada bintara polisi itu yang baru bertransaksi di toko emas.
Tony yang ketika itu tak berseragam polisi tidak terima. Selain memukul, dia juga menodongkan pistol kepada Hartanto.
Hartanto langsung melaporkan peristiwa ini ke Polsek Prambanan-Klaten. Karena tubuhnya sakit, sehari kemudian dia tak berangkat kerja.
Ternyata Tony masih mengulangi aksi koboinya. Paginya, Senin di tempat yang sama, di depan Semar Jawa, dia sengaja menabrakkan mobil kepada juru parkir Sulistyo (17) yang menggantikan Hartanto.
Beruntung Sulistyo tak mengalami luka parah. Namun, petugas parkir ini merasa trauma.
Masih belum puas, kemarin pukul 11:45, Tony datang lagi ke depan toko emas Semar Jawa mengajak seorang temannya. Setelah memarkir motor, dia menanyakan keberadaan Hartanto kepada Sulistyo.
Jengkel mendengarkan penjelasan tukang parkir ini, Tony menyemprotkan suatu cairan ke muka Sulistyo. Catur yang melihat teman kerjanya terancam bergegas datang. Ternyata Toni juga menyemprotkan cairan itu ke wajahnya. Catur sigap mengelak.
"Saya kemudian memiting leher oknum yang memakai jaket itu. Saya berusaha melumpuhkan dia sebelum berteriak meminta tolong kepada warga," tutur Catur.
Teriakan itu mengundang sejumlah warga yang berada di sekitar toko emas. Mereka tanpa ampun menghujani Tony dengan bogem mentah.
Dikeroyok warga, Toni pun sempoyongan dan langsung ambruk. Dia segera dibawa ke RS Bhayangkara. Rekan Tony berhasil menyelamatkan diri. Polisi kemudian membawanya ke Mapolsek Prambanan-Klaten.
Kapolres Janji Bersikap Bijak
Kapolres Klaten AKBP Langgeng Purnomo segera turun tangan. Dia menyebut akar permasalahan ini adalah kesalahpahaman belaka.
Dia membenarkan telah terjadi pengeroyokan kepada anggota Polda DIY yang melibatkan warga. Namun, AKBP Langgeng menyesalkan reaksi Tony yang berlebihan pada hari Minggu.
"Seharusnya sebagai anggota Polri, petugas itu menyerahkan pengungkapannya kepada pihak berwajib. Karena warga (Haryanto) pun langsung melaporkannya ke kantor polisi. Saya kira apa yang dilakukan oknum itu berlebihan, kurang dewasa," sesal Kapolres.
Dia akan menyelesaikan kasus pengeroyokan itu melalui jalur hukum. Bukan itu saja, Langgeng juga akan menelusuri akar permasalahannya, tak hanya melihat secara parsial.
"Laporan penganiayaan akan ditangani secara umum oleh Kasatreskrim. Adapun dugaan pelanggaran yang dilakukan anggota kami akan ditangani melalui mekanisme sidang disiplin," jelas dia.
Kapolres akan segera menyelesaikannya secara bijak agar masalah ini tak membesar. Dia juga mempersilakan Tony melaporkan warga atas pengeroyokan tersebut.
"Itu hak dia melaporkan, tapi pengakuan dari pihak warga juga kami respons. Kalau perlu kami lakukan penyelidikan dengan melihat rekaman CCTV di toko emas," tandasnya. (Tribun Jateng)
Pemicunya adalah kekasaran Tony kepada petugas parkir di depan toko emas 'Semar Jawa' di daerah tersebut. Tak tanggung-tanggung, ulah oknum polisi ini berlangsung sampai tiga hari.
Menurut seorang juru parkir, Catur Yudha Setiawan (40), Tony memukul teman kerjanya, Hartanto, pada Minggu siang. Penyebabnya sepele, Hartanto meminta uang parkir kepada bintara polisi itu yang baru bertransaksi di toko emas.
Tony yang ketika itu tak berseragam polisi tidak terima. Selain memukul, dia juga menodongkan pistol kepada Hartanto.
Hartanto langsung melaporkan peristiwa ini ke Polsek Prambanan-Klaten. Karena tubuhnya sakit, sehari kemudian dia tak berangkat kerja.
Ternyata Tony masih mengulangi aksi koboinya. Paginya, Senin di tempat yang sama, di depan Semar Jawa, dia sengaja menabrakkan mobil kepada juru parkir Sulistyo (17) yang menggantikan Hartanto.
Beruntung Sulistyo tak mengalami luka parah. Namun, petugas parkir ini merasa trauma.
Masih belum puas, kemarin pukul 11:45, Tony datang lagi ke depan toko emas Semar Jawa mengajak seorang temannya. Setelah memarkir motor, dia menanyakan keberadaan Hartanto kepada Sulistyo.
Jengkel mendengarkan penjelasan tukang parkir ini, Tony menyemprotkan suatu cairan ke muka Sulistyo. Catur yang melihat teman kerjanya terancam bergegas datang. Ternyata Toni juga menyemprotkan cairan itu ke wajahnya. Catur sigap mengelak.
"Saya kemudian memiting leher oknum yang memakai jaket itu. Saya berusaha melumpuhkan dia sebelum berteriak meminta tolong kepada warga," tutur Catur.
Teriakan itu mengundang sejumlah warga yang berada di sekitar toko emas. Mereka tanpa ampun menghujani Tony dengan bogem mentah.
Dikeroyok warga, Toni pun sempoyongan dan langsung ambruk. Dia segera dibawa ke RS Bhayangkara. Rekan Tony berhasil menyelamatkan diri. Polisi kemudian membawanya ke Mapolsek Prambanan-Klaten.
Kapolres Janji Bersikap Bijak
Kapolres Klaten AKBP Langgeng Purnomo segera turun tangan. Dia menyebut akar permasalahan ini adalah kesalahpahaman belaka.
Dia membenarkan telah terjadi pengeroyokan kepada anggota Polda DIY yang melibatkan warga. Namun, AKBP Langgeng menyesalkan reaksi Tony yang berlebihan pada hari Minggu.
"Seharusnya sebagai anggota Polri, petugas itu menyerahkan pengungkapannya kepada pihak berwajib. Karena warga (Haryanto) pun langsung melaporkannya ke kantor polisi. Saya kira apa yang dilakukan oknum itu berlebihan, kurang dewasa," sesal Kapolres.
Dia akan menyelesaikan kasus pengeroyokan itu melalui jalur hukum. Bukan itu saja, Langgeng juga akan menelusuri akar permasalahannya, tak hanya melihat secara parsial.
"Laporan penganiayaan akan ditangani secara umum oleh Kasatreskrim. Adapun dugaan pelanggaran yang dilakukan anggota kami akan ditangani melalui mekanisme sidang disiplin," jelas dia.
Kapolres akan segera menyelesaikannya secara bijak agar masalah ini tak membesar. Dia juga mempersilakan Tony melaporkan warga atas pengeroyokan tersebut.
"Itu hak dia melaporkan, tapi pengakuan dari pihak warga juga kami respons. Kalau perlu kami lakukan penyelidikan dengan melihat rekaman CCTV di toko emas," tandasnya. (Tribun Jateng)