Seseorang yang sudah berusia lanjut sudah seharusnya beristirahat dari dunia pekerjaan. Terkhusus bagi kakek Maharudin, yang telah berusia 90 tahun.
Namun malang, di usianya yang sudah sangat tua ini kakek Maharudin harus tetap mengais rezeki untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari, karena ia tak mempunyai ‘tumpuan’ untuk bernaung.
Ya, kakek Maharudin tinggal sebatang kara. Dia menempati sebuah gubuk kecil nan reot di Dusun Tambun, Desa Pengadang, Kecamatan Praya Tengah, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Untuk bertahan hidup, sehari-hari kakek Maharudin memulung botol-botol plastik.
Penghasilannya sendiri jangan ditanya. Tidak pernah menentu, namun sang kakek sering mengantongi penghasilan senilai Rp 2.000.
Sungguh sebuah nominal yang amat kecil untuk mencukupi kebutuhan hidup.
Tapi karena hanya itu satu-satunya pekerjaan yang bisa digelutinya, mengingat kondisi fisiknya yang sudah melemah sehingga tak bisa bekerja berat.
Bahkan untuk berjalan, kakek Maharudin harus dibantu dengan tongkat kayu.
“Kondisi fisiknya telah melemah, pendengarannya sudah kurang jelas, dan ketika berjalan harus ditopang dengan tongkat kayu. Kondisi Kakek Maharudin sungguh memprihatinkan,” keterangan kitabisa.com.
Kekinian, kondisi kakek Maharudin telah dibantu Rumah Yatim, yang membuka donasi melalui link kitabisa.com/campaign/pedulilansiadhuafa, mengutip today.line.me.